Saturday, September 12, 2015

Al-Hikam Dan Terjamahannya Dari Hikmah 111-128 (101 - 116)


111/101

  لَيْسَ كُلُّ مَنْ ثَبَتَ تَخْصيصُهُ كَمُلَ تَخْليصُهُ.

Tidak setiap orang yang memperoleh keistimewaan sepenuhnya terbebas (dari penyakit-penyakit jiwa)


112/102

لا يَسْتَحْقِرُ الوِرْدَ إلا جَهولٌ. الوارِدُ يُوْجَدُ في الدّارِ الآخِرَةِ، وَالوِرْدُ يَنطَوي بانْطِواءِ هذِهِ الدّارِ. وأَوْلى ما يُعْتَنى بِهِ: ما لا يُخْلَفُ وُجودُه. الوِرْدُ هُوَ طالِبُهُ مِنْكَ، وَالوارِدُ أنْتَ تَطْلُبُهُ مِنْهُ. وَأيْنَ ما هُوَ طالِبُهُ مِنْكَ مِمّا هُوَ مَطْلَبُكَ مِنْهُ؟!

Hanya orang bodoh yang menganggap rendah (menggampangkan) wirid. Warid (karunia Allah) akan berkelanjutan sampai di akhirat, sementara wirid akan habis seiring dengan lenyapnya dunia ini. Dan yang paling baik untuk ditekuni adalah sesuatu yang tidak dapat diganti wujudnya. Wirid adalah apa yang Allah minta darimu, sedangkan warid adalah apa yang engkau minta dari-Nya. Lalu, dimanakah letak apa yang Allah minta darimu dengan apa yang engkau minta dari-Nya?


113/103

 وُرودُ الإمْدادِ بِحَسَبِ الاسْتِعْدادِ. وَشُروقُ الأنْوارِ عَلى حَسَبِ صَفاءِ الأسْرارِ.

Datangnya pertolongan Allah adalah sesuai dengan persiapan, sedangkan turunnya cahaya Allah adalah sesuai dengan kejernihan relung hati


114/104

  الغافِلُ إذا أَصْبَحَ يَنْظُرُ ماذا يَفْعَلُ، وَالعاقِلُ يَنْظُرُ ماذا يَفْعَلُ اللهُ بِهِ.

Orang yang lalai, melalui harinya dengan memikirkan apa yang harus ia lakukan. Sedangkan orang yang mau menggunakan akalnya, akan merenungkan apa yang dilakukan Allah terhadap dirinya.


115/105

 إنَّما يَسْتَوْحَشُ العُبّادُ وَالزُّهّادُ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ لِغَيْبَتِهِمْ عَنِ اللهِ في كُلِّ شَيْءٍ. فَلَوْ شَهِدوهُ في كُلِّ شَيْءٍ لَمْ يَسْتَوْحِشوا مِنْ شَيْءٍ .

Sesungguhnya yang merisaukan para ‘abad dan para zahid hanyalah karena mereka belum melihat Allah dalam segala sesuatu. Kalau mereka telah melihat-Nya dalam segala sesuatu, maka mereka tidak akan merasa risau dalam semua hal.


116/106

  أَمَرَكَ في هذِهِ الدّارِ بِالنَّظَرِ في مُكَوَّناتِهِ، وَسَيَكْشِفْ لَكَ في تِلَكَ الدّارِ عَنْ كَمالِ ذاتِهِ.

Allah menyuruhmu di dunia ini untuk memperhatikan alam ciptaan-Nya, dan kelak di akhirat Dia akan memperlihatkan kepadamu akan kesempurnaan Zat-Nya


117/106b

عَلِمَ مِنْكَ أنَّكَ لا تَصْبِرُ عَنْهُ فأَشهَدَكَ ما بَرَزَ مِنْهُ.

Allah tahu bahwa engkau tidak akan bersabar untuk melihat-Nya, maka Allah memperlihatkan kepadamu apa yang berasal dari-Nya


118/107

  لمّا عَلِمَ الحَقُّ مِنْكَ وُجودَ المَلَلِ، لَوَّنَ لَكَ الطّاعاتِ. وًعَلِمَ ما فيكَ مِنْ وُجودِ الشَّرَهِ فَحَجَرَها عَلَيْكَ في بَعْضِ الأوْقاتِ، لِيَكونَ هَمُّكَ إقامَةَ الصَّلاةِ لا وُجودَ الصَّلاةِ، فَما كُلُّ مُصَلٍّ مُقيمٌ.

Karena Al-Hak (Allah) tahu bahwa engkau mudah merasa jenuh, maka Dia menciptakan beraneka wujud ketaatan (ibadah) bagimu. Allah tahu bahwa engkau pun memiliki sifat serakah. Maka Dia membatasinya (ketaatan) pada waktu-waktu tertentu, agar perhatianmu tertuju pada kesempurnaan shalat, bukan pada adanya perintah shalat. Karena, tidak semua orang yang melakukan shalat dapat menyempurnakan shalatnya


119/108

  الصَّلاةُ طُهْرَةٌ لِلْقُلوبِ مِنْ أَدْناسِ الذُّنوبِ، واسْتِفْتاحٌ لِبابِ الغُيوبِ.

Shalat merupakan penyucian hati dari kotoran dosa dan pembuka pintu kegaiban


120/108b

 الصَّلاةُ مَحَلُّ المُناجاةِ ومَعْدِنُ المُصافاةِ؛ تَتَّسِعُ فيها مَيادينُ الأسْرارِ، وَتُشْرِقُ فيها شَوارِقُ الأنْوارِ. عَلِمَ وُجودَ الضَّعْفِ مِنْكَ فَقَلَّلَ أعْدادَها. وَعَلِمَ احْتِياجَكَ إلى فَضْلِهِ فكَثَّرَ أَمدادها.

Shalat merupakan sarana bermunajat serta sumber penyucian hati. Di dalam shalat terbentang luas medan rahasia Allah, dan muncul darinya kalau cahaya-Nya. Allah tahu kelemahan dalam dirimu, maka Dia menyederhanakan jumlah shalatmu. Allah pun mengetahui kebutuhan pada anugrah-Nya, maka Dia melipatgandakan pahalanya (phala shalat).


121/109

  مَتى طَلَبْتَ عِوَضاً عَلى عَمَلٍ، طولِبْتَ بِوجودِ الصِّدْقِ فيهِ. وَيكْفي المُريبَ وِجْدانُ السَّلامَةِ.

Apabila engkau menuntut balasan (imbalan) atas suatu amal ibadah, maka pasti engkau pun akan dituntut untuk tulus dalam melakukannya. Dan bagi yang merasa belum sempurna, cukuplah apabila ia telah selamat dari tuntutan

Jangan Menuntut Balasan atas Alam yang Tidak Engkau Lakukan

122/110

 لا تَطْلُبْ عِوَضاً عَلى عَمَلٍ لَسْتَ لَهُ فاعِلاً. يَكْفي مِنَ الجَزاءِ لَكَ عَلى العَمَلِ أنْ كانَ لَهُ قابِلاً.

Jangan menuntut balasan (imbalan) atas suatu amal yang pelakunya bukan dirimu sendiri. Cukuplah balasan Allah bagimu, apabia Dia meneria amalan itu

Menciptakan Amal Bagimu

123/111

  إذا أرادَ أن يُظْهِرَ فَضْلَهُ عَلَيْكَ خَلَقَ وَنَسَبَ إلَيْكَ.

Jika Allah hendak menunjukan karunia-Nya kepadamu, maka Dia menciptakan sesuatu amal itu menjadi amalmu

Batas Kebaikan dan Keburukan

 124/112

لا نِهايةَ لِمَذامِّكَ إنْ أَرْجَعَكَ إلَيْكَ، وَلا تَفْرُغُ مَدائِحُكَ إنْ أَظْهَرَ جُودَه عَلَيْكَ.

Tak ada batas akhir keburukan itu, jika Allah mengembalikanmu pada dirimu sendiri. Dan takan habis kebaikanmu, jika Allah memperlihatkan kemurahan-Nya kepadamu

Bergantung pada Sifat Rububiyah Allah

125/113

 كُنْ بِأوْصافِ رُبوبِيَّتِهِ مُتَعَلِّقاً وَبِأوْصافِ عُبودِيَّتِكَ مُتَحَقِّقاً.

Bergantunglah pada sifat-sifar Rububiyyah (ketuhanan) Allah, laksana sungguh-sungguh sifat-sifat penghambaanmu (ubudiyyah).

Allah Melarang Hamba Mengklaim Sifat-Sifat-Nya

126/114

   مَنَعَكَ أنْ تَدَّعِيَ ما لَيْسَ لَكَ مِمّا لِلْمَخْلوقينَ، أَفَيُبيحُ لَكَ أنْ تَدَّعِيَ وَصْفَهُ، وَهُوَ رَبُّ العالمينَ؟!

Allah melarangmu mengklaim apa yang menjadi milik makhluk lain, lalu apa mungkin Dia mengizinkanmu mengklaim sifat-sifat-Nya, padahal Dia Rabb semesta alam

Agar Keajaiban Dapat Disingkapkan Bagimu

127/115

   كَيْفَ تُخْرَقُ لَكَ العَوائِدُ؟ وَأنْتَ لَمْ تَخْرِقْ مِنْ نَفْسِكَ العَوائِدَ.

Bagaimana keajaiban dapat disingkapkan bagimu, sementara engkau belum mengubah kebiasaan dirimu (yang buruk)

Bukanlah Permohonan yang Terpenting, Melainkan Pemberian-Nya

128/116

   ما الشَّأْنُ وُجودُ الطَّلَبِ، إنَّما الشَّأْنُ أنْ تُرْزَقَ حُسْنَ الأَدَبِ.

Yang terpenting bukanlah adanya permintaan (doa) melainkan bahwa engkau dikarunia adab yang baik

No comments:

Post a Comment